Kala mentari muncul di ufuk timur
Saat bulan mulai tertidur
Kau permata hatiku
Tak goyang diterpa badai penderitaan
Ibu, pengorbananmu tiada tara
Siang dan malam kau curahkan untukku
Tetes air mata dan curahan keringat
Mengalir dari mata dan tubuhmu
Ibu. Hatimu seputih salju
Senyum manismu menggiring selalu langkahku
Tuhan, sayangilah Ibuku selalu
Seperti Ibu menyayangiku selama ini
Padamu Ibu aku berseru
Terima kasih Ibu
Atas semua pemberian dan jasamu
Atas semua yang telah kau berikan kepadaku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar