RSS
Hello! Welcome to this blog. You can replace this welcome note thru Layout->Edit Html. Hope you like this nice template converted from wordpress to blogger.

ETIKA BISNIS



A.    Pengertian Etika Bisnis
Pembahasan tentang konsep etika bisnis memerlukan penelusuran etimologis, yakni mencari definisi kata “etika” dan “moral” itu sendiri. Sampai kini, pemakaian kata-kata etika dan moral masih terasa membiungkan. Etika dan moral acap dipergunakan secara bergantian, bahkan tidak jarang juga dipakai bersama-sama untuk merujuk maksud yang sama. Hal ini sebenarnya bisa dimengerti, Karena, etika dan moral berasal dari dua buah kata dari dua negara yang berbeda. Etika berasal dari bahasa yunani “ethos” atau “ethikos”. Sementara moral berasal dari kata latin “moralis”. Tapi, kedua kata itu memiliki arti yang sama. Yaitu, kebiasaan atau adat istiadat (customs or rules) dan pencarian ke dalam watak moralitas yang tercermin di dalam tindakan-tindakan moral guna dipedomani dalam upaya menuju ke kehidupan yang lebih baik. Dengan demikian, etika adalah ajaran (normatif) dan pengetahuan (positif) tentang yang baik dan yang buruk, menjadi tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Pada perkembangannya, etika atau ethics, lalu menjadi bidang kajian filsafat atau ilmu pengetahuan tentang moral atau moralitas, yang menunjuk pada perilaku manusia. Dengan demikian, etika adalah penyelidikan atau pengkajian secara sistematis tentang perilaku manusia, dengan mengacu pada upaya menemukan kehidupan yang lebih baik.
Sementara, Collins Dictionary of Economics, mengartikan bisnis (business) sebagai “ a supplier of good and services” (pemasok barang dan jasa). Bisnis, sering disama artikan dengan firm. Hanya saja, bisnis lebih banyak dimanfaatkan dalam analisis ekonomi makro. Sedang kata firm, cenderung dipakai dalam analisis ekonomi mikro. Secara teoritis, baik bisnis maupun firm melaksanakan dua fungsi. Yakni, memasuki pasar sebagai penjual, yakni produsen barang dan (atau) jasa yang dibeli oleh komsumen serta membeli faktor produksi dari konsumen (industri atau rumah tangga) untuk melakukan proses produksi selanjutnya.
Merujuk pada pengertian-pengertian tersebut, etika bisnis dapat diartikan sebagai telaah, penyelidikan atau pengkajian sistematis tentang perilaku pemasok barang dan jasa dalam upaya mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Penerapan mekanisme bisnis yang baik pasti merujuk kepada suatu transaksi yang memuaskan kedua belah pihak, pembeli dan penjual. Dalam teori permainan atau simulasi, keadaan demikian biasa disebut kondisi sama-sama menang (win-win situasion).

B.     Teori Etika

Ada 2 (dua) macam teori etika yaitu :

1.      Etika Teologi
yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibatnya yang ditimbulkan atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik, atau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat. Misalnya : mencuri sebagai etika teleology tidak dinilai baik atau buruk. berdasarkan tindakan itu sendiri, melainkan oleh tujuan dan akibat dari tindakan itu. JIka tujuannya baik, maka tindakan itu dinilai baik. Contoh seorang anak mencuri untuk membiayai berobat ibunya yang sedang sakit, tindakan ini baik untuk moral kemanusian tetapi dari aspek hukum jelas tindakan ini melanggar hukum. Sehingga etika teologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu tindakan bisa sangat bergantung pada situasi khusus tertentu. Karena itu setiap norma dan kewajiban moral tidak bisa berlaku begitu saja dalam situasi sebagaimana dimaksudkan.

Filosofinya;

a.       Egoism : Perilaku yang dapat diterima tergantung pada konsekuensinya.
            Memaksimalkan kepentingan kita terkait erat dengan akibat yang kita terima.

      b.      Utilitarianism : semakin tinggi kegunaannya maka semakin tinggi nilainya.

2.      Teori Deontologi
yaitu : berasal dari bahasa Yunani , “ Deon “ berarti tugas dan logos berarti pengetahuan. Sehingga Etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibatnya atau tujuan baik dari tindakan yang dilakukan, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada diri sendiri. Dengan kata lainnya, bahwa tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindakan itu. Contoh : jika seseorang diberi tugas dan melaksanakannya sesuai dengan tugas maka itu dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas.



C.    Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seharusnya menyelaraskan proses bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam lingkungan tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha. Sonny Keraf (1998) menjelaskan, bahwa prinsip etika bisnis sebagai berikut;
a.       Prinsip otonomi : Adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.

b.      Prinsip kejujuran : Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

c.       Prinsip keadilan : Menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.

d.      Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) : Menuntut agar bisnis
            dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.

e.       Prinsip integritas moral: Terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan/orang2nya maupun perusahaannya. 








SUMBER   : Buku Menggugah Etika Bisnis Orde Baru (Rosita Noer) dan www. google.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 andrian kusuma putra. All rights reserved.
Free WordPress Themes Presented by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy